Sabtu, 18 Desember 2010

gambar anak tunagrahita latihan keterampilan salon

gambar.3

gambar ciri-ciri fisik down's syndrome

gambar.2

gambar anak down's syndrome

gambar.1

Pendidikan untuk Anak Tunagrahita

1.Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengajaran. Demikian halnya dengan anak tunagrahita berhak untuk mendapatkan pendidikan. Sekolah-sekolah untuk melayani pendidikan anak luarbiasa (tunagrahita) yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) atau sekolah berkebutuhan khusus.

2.Sekolah Luar Biasa untuk anak tunagrahita dibedakan menjadi :

1. SLB – C untuk Tunagrahita ringan
2. SLB – C1 untuk Tunagrahita sedang
3.Untuk Tunagrahita berat biasanya berbentuk panti plus asramanya.

KURIKULUM
Dalam memberikan layanan pendidikan tidak terlepas dari yang namanya kurikulum. Kurikulum sebagai pedoman bagi sekolah. Kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan tugasnya. Kurikulum untuk Sekolah Luar Biasa disesuaikan dengan jenis dan tingkat ketunaannya, mulai dari tingkat TKLB sampai dengan SMALB.
Kurikulum yang sekarang ini digunakan yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004. Selain mempelajari mata pelajaran umum, ada juga mata pelajaran ke khususan, untuk anak tunagrahita yaitu mata pelajaran “Bina Diri” didalamnya mencakup :

1. Kemampuan merawat diri
2. Mengurus diri
3. Menolong diri
4. Komunikasi dan Sosialisasi

Sumber:http://r.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768&eid=602755

karakteristik Anak tunagrahita


Karakteristik atau ciri-ciri anak tunagrahita dapat dilihat dari segi :
Fisik (Penampilan)
·         Hampir sama dengan anak normal
·         Kematangan motorik lambat
·         Koordinasi gerak kurang
·         Anak tunagrahita berat dapat kelihatan 
Intelektual
·         Sulit mempelajari hal-hal akademik
·         Anak tunagrahita ringan, kemampuan belajarnya paling tinggi setaraf anak normal usia 12 tahun dengan IQ antara 50 – 70.
·         Anak tunagrahita sedang kemampuan belajarnya paling tinggi setaraf anak normal usia 7, 8 tahun IQ antara 30 – 50
·         Anak tunagrahita berat kemampuan belajarnya setaraf anak normal usia 3 – 4 tahun, dengan IQ 30 ke bawah 
Sosial dan Emosi
·         Bergaul dengan anak yang lebih muda.
·         Suka menyendiri
·         Mudah dipengaruhi
·         Kurang dinamis
·         Kurang pertimbangan/kontrol diri
·         Kurang konsentrasi
·         Mudah dipengaruhi
·         Tidak dapat memimpin dirinya maupun orang lain.

Faktor-faktor Penyebab Ketunagrahitaan

Adapun faktor-faktor penyebab ketunagrahitaan antara lain:
1.Faktor genetik dan Kromosom
  • Phenylketonuria(PKU)
adalah kondisi yang disebabkan oleh keturunan dari 2 gen terpendam dari orang tua yang mengakibatkan kurangnya produksi enzim yang memproses protein terdapat penumpukan asam phenylpyruvic dan menyebabkan kerusakan otak.
  • Tay-Sachs
Juga disebabkan gen terpendam yang diwariskan orangtua.Penyakit ini hampir selalu diderita oleh anak-anak keturunan Yahudi.
  • Down's Syndrome
Adalah bentuk keterbelakangan mental yang disebabkan adanya bahan kromosom ekstra dalam sel.
J.Langdon Down mengmukakan terdapat beberapa kelainan sifat-sifat fisik yang menunjukkan down's syndrome, diantaranya lipatan di sudut mata,digambarkan sebagai tanda-tanda 'oriental' dan dilukiskan dengan istilah mongoloid.

2.Penyebab Prakelahiran
  • Rubbela (Cacar air/campak german) yang diakibatkan karena mengonsumsi alkohol dan obat-obatan.
  • Penyakit Syphilis dan Infeksi.
  • Penyebab saat Kelahiran
  • Bayi lahir premature,sehingga pembentukan jaringan otak belum sempurna.
3.Masalah-masalah saat proses kelahiran
  • Kelahiran sungsang
  • Kekurangan Oksigen
4.Penyebab selama masa perkembangan anak dan dewasa
  • Menderita randang selaput otak (meningitis)/ radang otak (encephalitis)
  • Kecelakaan yang menyebabkan cidera otak
  • Keracunan
  • Pemenuhan gizi yang buruk
sumber:Smith,David.2006.inclusion,School for All Student (Wadsworth Publising Company,1998)
diterjemahkan oleh Denis,Ny.Enrica

Klasifikasi Anak Tunagrahita Untuk Keperluan Pembelajaran

Adburrachman dan Sudjadi (1994:26) mengemukakan klasifikasi ketunagrahitaan untuk keperluan pembelajaran terbagi atas 4 kelompok yaitu :
  1. Taraf perbatasan/lamban belajar(the borderline or slow learner) (IQ 70-85)
  2. Tunagrahita mampu didik (IQ 50-70)
  3. Tunagrahita mampu latih (IQ 25-50)
  4. Tunagrahita mampu rawat (IQ kurang dari 25)

Klasifikasi Anak Tunagrahita Menurut Tingkatannya

Klasifikasi anak tunagrahita menurut tingkatannya dibagi menjadi;

  • Tunagrahita ringan
yaitu anak yang memiliki IQ antara 50-75,mereka mampu mempelejari keterampilan dan akademik sampai kelas 6 SD.
Anak tunagrahita ringan dapat dimasukkan ke SLB/C agar mereka dapat mengembangkan keterampilan dan akademiknya.
Anak tunagrahita ringan dapat bekerja di konveksi, bertani ,berkebun, dll.
 
  • Tunagrahita sedang
Memiliki IQ antara 35-45.Umumnya mereka tidak dapat mengikuti pelajaran di SD.Perkembangan bahasa anak sangat terbatas.Kehidupan mereka sangat tergantung pada orang lain,tetapi mereka dapat membedakan hal yang membahayakan dan tidak membahayakan.Dan mereka masih memiliki potensi untuk memelihara diri sendiri dan menyesuaikan dengan lingkungan.
 
  • Tunagrahita berat
Mempunyai IQ 20-40,mereka tidak dapat mengurus diri sendiri dan keterampilan berkomunikasi sangat terbatas.Mereka sangat membutuhkan bantuan orang lain.
 
  • Tunagrahita sangat berat
Memiliki IQ dibawah 20.Mereka tidak dapat beberapa keterampilan dasar seperti menolong diri sendiri dan berkomunikasi.Ketidakmampuan ini disebabkan gangguan neurotic (syaraf).

Klasifikasi Anak Tunagrahita Menurut Intelegensi

Istilah Tunagrahita

Beberapa Istilah Tunagrahita
•Banyak istilah yang digunakan dalam bahasa inggris tentang tunagrahita yaitu mental retardation,mental disorder,mentally retarded,mental deficiency,feeblemindedness,mental defective dan sebagainya.
•Istilah tunagrahita dalam bahasa Indonesia yaitu lemah ingatan,terbelekeng mental,lemah pikir,lemah otak dan sebagainya (Amin,1995:20).
•Dari banyak istilah tadi, sesungguhnya memiliki arti yang sama, yakni memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.Berdasarkan PP No.72/ 1991 istilah yang digunakan saat ini untuk anak yang memiliki kecerdasan yang rendah yaitu tuna grahita.